Perayaan may day yang diselenggarakan pada tanggal 1 Mei 2023, membuat buruh tak hanya mengajukan tuntutan pada pemerintah. Sebab, terdapat agenda lain yang tak kalah penting yakni arah suara buruh pada pemilihan calon presiden tahun 2024 mendatang.
Blak-blakan Soal Calon Presiden, Ganjar Bukan Anies?
Presiden konfederasi serikat pekerja Indonesia sekaligus presiden partai buruh mengungkapkan bahwa Ganjar memang dipilih mayoritas anggota partai buruh. Utamanya pada rapat kerja nasional yang digelar tahun 2023 pada bulan Januari lalu.
Walaupun keputusan tersebut belum final, karena masih terdapat tahapan lainnya. Selain Ganjar pranowo, juga terdapat beberapa kandidat lain seperti Anies Baswedan, dan Najwa Shihab.
Terdapat 4 nama calon presiden dan wakil presiden dari rapat kerja nasional partai buruh. 4 nama calon presiden tersebut harus mengikuti tiga tahap sebelum memutuskan siapa yang akan didukung oleh partai buruh nasional.
Walau sikap pendukungan Ganjar belum final sepenuhnya, Said Iqbal berkelakar bahwa dia telah diserang oleh sekelompok pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Kedua nama tersebut juga telah mengajukan diri sebagai calon presiden.
Said Iqbal juga menegaskan bahwa partai buruh mendukung calon presiden dan calon wakil presiden secara personal. Dengan kata lain, partai buruh tidak mau dilibatkan untuk menjadi koalisi dengan partai lainnya. Apalagi partai yang mendukung disetujui oleh undang-undang Cipta kerja yakni undang-undang Omnibus Law.
“Partai buruh tidak akan masuk ke tim sukses resmi yang terdaftar di komisi pemilihan Umum, tapi partai buruh akan membentuk sendiri tim kemenangan calon presiden yang didukung oleh partai buruh,” ucap Said Iqbal.
Tentu berbeda dengan Said Iqbal, karena presiden konfederasi serikat pekerja seluruh Indonesia sudah bulan mendukung Ganjar pranowo sebagai calon presiden. Andi Gani berkata kepada wartawan di kantor perwakilan provinsi Jawa Tengah di Jakarta Selatan.
Sebagai konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Andi Gani meyakini bahwa Pak Ganjar adalah pemimpin yang berani menemui buruh dan mendengar aspirasi buruh. Selain itu, Pak Ganjar juga berani berdialog dan bertanya apa yang dibutuhkan untuk pemimpin masa depan Indonesia.