Tanda ovulasi gagal dapat terjadi pada setiap wanita. Ketika ovulasi gagal, berarti ada gangguan pada sistem reproduksi wanita dan sel telur tidak dapat matang. Dengan demikian, sel telur yang belum matang tidak dapat dibuahi oleh sperma. Jika hal ini terjadi, tentu akan menyulitkan para ibu untuk memiliki anak. Jadi di sisi lain, apa itu pembuahan yang gagal?
Awal kehamilan dimulai dengan pembuahan, dimana sel telur bertemu dan dibuahi untuk membentuk embrio. Embrio kemudian menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi janin. Proses ini tidak selalu mulus. Dalam beberapa kasus, pembuahan tidak terjadi dan menyebabkan keguguran.
Mengenal Tanda Ovulasi Gagal
Gangguan ovulasi sendiri menyebabkan 30% infertilitas pada wanita. Biasanya, tanda kegagalan ovulasi yang paling umum yaitu tidak teratur atau oligomenorea atau tidak adanya menstruasi sama sekali, yaitu amenorea. Ada banyak perawatan sederhana dan efektif untuk mengatasi tanda-tanda ovulasi mulai muncul. Sehingga orang tua tidak perlu terlalu sering ke dokter.
Faktor Ovulasi Gagal
Ada 2 kelompok umur dengan kegagalan ovulasi. Kelompok pertama adalah selama tahun pertama seorang gadis mendapat menstruasi. Mereka akan cenderung lebih sering mengalami siklus ini. Kelompok kedua adalah wanita menjelang menopause.
Seorang wanita berusia antara 40 dan 50 tahun memiliki risiko perubahan hormon yang lebih tinggi. Ini dapat menyebabkan siklus anovulasi. Namun, bukan berarti wanita yang sedang dalam masa prima tidak bisa mengalami tanda-tanda kegagalan ovulasi. Ada beberapa hal yang bisa mencegah munculnya tanda-tanda ovulasi pada wanita yang masih dalam usia subur saat hamil. Itu adalah:
- Obesitas.
- Hidup di bawah tekanan terus-menerus.
- Berat badan terlalu rendah.
- Terlalu banyak berolahraga yang berat.
Tanda-tanda Pembuahan Gagal
Pada awalnya, Anda akan merasakan apa yang biasa dirasakan ibu hamil, saat plasenta mulai terbentuk dan mengeluarkan hormon hCG. Akibatnya, ibu akan mengalami tanda-tanda kehamilan seperti:
- Mudah lelah.
- Mual.
- Payudara bengkak.
Jika Anda mengalami BO, hormon hCG akan turun dengan sendirinya dan Anda akan mengalami beberapa gejala di antaranya:
- Spotting atau pendarahan.
- Perut berkontraksi.
- Ukuran rahim tidak berubah.
Pada proses selanjutnya, dokter akan memeriksa detak jantung janin melalui mesin Doppler dan memantau janin melalui USG. Jika tidak ada detak jantung yang terdengar atau hanya kantong tanpa embrio yang terlihat, pembuahan belum terjadi. Hal berikutnya yang terjadi adalah keguguran, yang sayangnya tidak bisa dihindari. Ini terjadi menjelang akhir trimester pertama atau lebih awal.
Proses keluarnya kantung kehamilan bisa berbeda pada setiap ibu. Ada yang cepat, ada yang butuh waktu berminggu-minggu. Jika tubuh Anda terasa tidak nyaman dan kram saat menunggu kehamilan turun, Anda bisa meminta dokter untuk melakukan aborsi. Pahami tentang tanda ovulasi gagal dan Anda juga bisa mengunjungi Orami.co.id.